Tampilkan postingan dengan label Penemuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penemuan. Tampilkan semua postingan

Squidworm, Makhluk Misterius dari Perairan Sulawesi

Minggu, 28 April 2013

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan makhluk misterius di kedalaman perairan antara Sulawesi dan Filipina. Makhluk tersebut memiliki tubuh yang menyerupai cacing dan cumi-cumi sehingga para ilmuwan menamainya "squidworm" atau cacing cumi. Ukuran makhluk misterius itu lebih kurang 9,4 cm.

Cacing cumi itu memiliki sepuluh tentakel yang panjang, menyeruak dari kepalanya. Selain itu, ia juga memiliki enam organ yang disebut nuchal. Organ ini memungkinkannya untuk mengecap rasa dan membaui sesuatu di dalam air.

Makhluk misterius itu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 km menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.

"Saya sangat gembira. Hewan ini sangat menggoda sebab sangat berbeda dengan ciri-ciri hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Hewan ini punya bagian kepala yang fantastis," ungkap Osborn.

Cacing cumi yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut hidup pada kedalaman 100-200 meter di atas dasar laut. Rentang kedalaman itu diketahui merupakan wilayah yang kaya akan spesies yang belum teridentifikasi.

"Ketika saya mengeksplorasi wilayah tersebut, saya memperkirakan ada lebih dari setengah jumlah hewan yang kita lihat merupakan spesies yang belum teridentifikasi," lanjut Osborn.

Cacing cumi yang baru ditemukan itu diberi nama ilmiah Teuthidodrilus samae. Spesies tersebut dikatakan bukan merupakan predator. Mereka memakan campuran tumbuhan dan hewan mikro laut yang tenggelam di kedalaman.

Laut Sulawesi tempat spesies ini ditemukan merupakan wilayah yang terisolasi dari perairan di sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi yang memiliki beranekaragam bentuk kehidupan dan sejarah geologi yang unik.

Cacing cumi yang ditemukan di wilayah tersebut bukan hanya merupakan spesies baru. Sifat-sifat cacing cumi tersebut sangat berbeda dari bentuk kehidupan yang lain sehingga tak hanya membutuhkan nama spesies baru, tetapi juga genus baru, tingkatan taksonomi di atas spesies. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters baru-baru ini.

The Baghdad Battery

Bagdad Batery merupakan salah satu artifak kuno yang paling membingungkan para ilmuan maupun arkeolog. Pada tahun 1930 silam, pada sebidang makam kuno di luar Bagdad (Khujut Rabula), beberapa arkeolog yang melakukan penggalian disana menemukan sebuah artifak yang diduga merupakan satu set baterai kimia yang usianya telah mencapai 2000 tahun lebih!

Arifak aneh tersebut terdiri atas sebuah silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun sedemikian rupa dalam sebuah jambangan kecil (tinggi 14 cm, diameter 8 cm)yang terbuat dari tanah liat .Setelah para ahli merekaulang memang benar didapati bahwa artifak tsb merupakan sebuah baterai elektrik kuno! Para peneliti berhasil memperoleh 1.5 voltmeter dari artifak batu baterai elektrik tsb, yang bekerja nonstop selama 18 hari dengan cara memasukkan cairan asam kedalam jambangannya.

Usia artifak baterai kuno ini diperkirakan berkisar 2.000 – 5.000 tahun, jauh sebelum Alessandro Volta (Italia) membuat baterai pertama kali pada tahun 1800 serta Michael Faraday (Inggris) menemukan induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada 1831 yang jarak penemuannya hingga kini mencapai sekitar 200 tahun lebih. Temuan ini tentunya dapat merubah pandangan manusia masa kini akan kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh peradaban manusia masa lalu. Nampaknya, aktifitas elektrik telah dikenal oleh manusia pada masa-masa itu.

Tidak hanya bagdad battery saja yang menarik perhatian para ilmuan maupun arkeolog di seluruh dunia,namun terdapat beberapa artifak serupa yang diduga juga sebagai peralatan elektrik masa silam,seperti Dendeera Lamps, Assyrian Seal, maupun The coffin of Henettawy. Sebenarnya Dendeera lamps ini merupakan sebuah relief disebuah temple di Mesir yang menggambarkan seorang Pharaoh sedang menggenggam sebuah benda mirip dengan bola lampu lengkap dengan penggambaran kabel beserta catu dayanya. Mungkin dendeera lamps maupun assyrian seal ini bisa aku jelaskan lebih rinci lagi dilain kesempatan.

Selamat Tinggal Password, Selamat Datang Passthought

Sabtu, 27 April 2013

Selama ini kita sudah akrab dengan password (kata kunci), mulai dari akun e-mail, jejaring sosial, hingga perangkat elektronik lainnya. Begitu banyak yang harus diingat. Terkadang jadi masalah ketika kita lupa salah satu password yang dimiliki.

Sejumlah peneliti di UC Berkeley School of Information, Berkeley membuat terobosan agar manusia tak perlu mengingat dan menuliskan kata kunci yang biasanya berupa huruf dan angka. Tapi hanya memikirkannya.
 
 www.hlntv.com 

Dengan perangkat seperti headset, alat yang bernama Neurosky MindSet ini bisa merekam kata kunci yang Anda pikirkan.

Perangkat dengan harga US$ 100 ini bisa mendeteksi kata kunci dari gelombang otak. Menurut Prof John Chuang, pemimpin penelitian ini, perangkat gelombang otak atau electroencephalograms (EEG) ini mengukur aktivitas listrik di kulit kepala dalam bentuk gelombang panjang yang terkait dengan suasana hati, keadaan mental, dan perilaku. Hasil pengukuran EEG ini dihubungkan dengan komputer atau perangkat melalui bluetooth.


"Ini seperti menghubungkan dua perangkat seperti biasanya," ujar Chuang dalam presentasinya di Workshop on Usable Security at the Seventeenth International Conference on Financial Cryptography and Data Security, Okinawa, Jepang.

Penelitian ini akan fokus pada mengembangkan agar yang user-friendly. Peneliti yakin bahwa passthought ini bisa digunakan secara aman, akurat, dan massal.


Kendala passthought
Kendala yang masih ada ialah bagaimana komputer akan membedakan pikiran satu pengguna dengan pikiran pengguna lain jika mereka memikirkan passthought yang sama. Namun, kendala ini bisa dipecahkan. Kuncinya pada kemampuan komputer untuk mengenali pengguna, alias sistem otentikasi gelombang otak.

"Dalam percobaan, tingkat kesalahan hanya 1 persen," kata Chuang. Pengguna bisa membuat passthought dalam beragam bentuk. Misalnya dengan menyanyikan sebuah nada, melakukan gerakan tertentu, dan mengingat warna tertentu.

Sebelum muncul sistem security dalam peralatan ini, peneliti telah mampu untuk untuk meretas pikiran orang. Tim lain di Berkeley menemukan bahwa mereka bisa mengambil data, seperti PIN ATM, dengan mengidentifikasi ketika pengguna sedang berpikir untuk informasi yang pribadi.

Selama beberapa dekade, para ilmuwan kognitif telah menggunakan perangkat EEG sebagai terapi untuk berbagai masalah kesehatan mental dari Attention Deficit Disorder (ADD) atau gangguan stres pasca-trauma. Dulu, perangkat EEG ini besar ukurannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, ukurannya makin ringkas dan bisa dibawa ke mana saja.

Dengan pemanfaatan EEG untuk passthought, kemungkinan model passthought ini dipakai dalam teknologi masa depan.

Teknologi Gerakan Mata Pengganti Layar Sentuh

Revolusi teknologi saat memasuki abad 21 banyak kejutan baru. Saat kita mungkin masih 'nyaman' dengan teknologi layar sentuh, tak lama lagi hanya dengan gerakan mata semua eksekusi pada gadget bisa dilakukan dengan mudah.

Teknologi antarmuka yang disebut The Eye Tribe ini, dibuat oleh mahasiswa PhD dari IT University of Copenhagen.
thenextweb.com
Teknologi The Eye Tribe melacak mata untuk mengontrol perangkat dengan akurasi sama dengan ujung jari. Ini berkat keajaiban temuan mereka yang dinamai Ssubmilimeter Pupil Tracking.

Dengan memakai teknologi infrared, algoritma khusus The Eye Tribe bisa melacak letak pupil mata pengguna, seakurat saat jari menyentuh layar tablet. Bedanya, gerak mata lebih cepat dari pada gerak jari.

Ternyata, pupil kita sama seperti sidik jari, khas dan tak ada yang memiliki corak yang sama. Sehingga, pandangan mata bisa dijadikan sarana untuk masuk (log in) pada setiap akun.

Dengan The Eye Tribe, memungkinkan mata mengontrol perangkat dan memungkinkan navigasi handsfree pada website, game dan aplikasi. "Apa yang kami tunjukkan saat ini hanyalah puncak gunung es dari apa yang bisa dilakukan dengan kontrol mata," kata pendiri The Eye Tribe, Sune Alstrup Johansen. The Eye Tribe ingin menyediakan teknologi kontrol mata untuk perangkat konsumen pasar massal dengan menjual lisensi teknologi bagi produsen.

Kisah tujuh tahun
The Eye Tribe dimulai tujuh tahun saat empat pendiri bertemu di jurusan IT University of Copenhagen. Mereka berambisi membuat kontrol mata bisa tersedia untuk semua orang dengan harga terjangkau. Setelah menyelesaikan PhD empat pendiri mereka membeli IP dari Universitas dan membentuk The Eye Tribe.
chatsudarattarasan.wordpress.com

Mereka tampil dalam ajang StartupBootcamp Eropa 2011. Setahun kemudian menerima investasi dari investor swasta Eropa sebesar US $ 1 juta. Pemerintah setempat juga ikut mendanai sebesar US $ 4,4 untuk mengembangkan kontrol mata pada perangkat mobile.

Dengan temuan baru ini, maka interface perangkat akan berubah banyak. Pengembang game, aplikasi dan software bisa memakai The Eye Tribe untuk menggunakan teknologi ini. Software Development Kit (SDK) bagi pengembang akan datang ke Android pada Juni nanti.

Dalam situsnya, mereka mendemonstrasikan main game Fruit Ninja dengan sapuan mata. Mereka juga mengatakan akan meluncurkan tablet Android yang bisa langsung digunakan dengan kontrol mata. Namun tak disebut spesiifikasi, kapan dan berapa harga yang akan dibandrol.

Wuih, Tarantula ini Sebesar Kepala Manusia

Jumat, 26 April 2013

Satu spesies baru tarantula telah ditemukan di daerah utara Sri Lanka, namanya Poecilotheria rajaei. Dengan rentang kaki sekitar 20 sentimeter, tarantula ini sebesar muka manusia. Tak hanya itu, hewan berkaki delapan ini juga dapat bergerak cepat dan memiliki bisa.

Penampakan pertama Poecilotheria rajaei terjadi di 2009 lalu. Ketika itu, seorang penduduk menemukan laba-laba raksasa yang telah mati. "Hewan itu ia berikan ke ilmuwan dari Organisasi Penelitian dan Pendidikan Keanekaragaman Sri Lanka atau BER," tulis IBT Times.

 
 voanews.com
Menurut para ilmuwan, tarantula mati itu tak bisa menjadi rujukan penelitian. Mereka perlu mendapatkan spesimen tarantula raksasa, dalam keadaan hidup, sehingga dapat mempelajarinya.

Selanjutnya, para peneliti itu mulai menjelajahi hutan di utara Sri Lanka. Setelah mencari di antara pohon dan rimba, mereka pun menemukan beberapa tarantula raksasa dalam rumah sakit tua di Mankulam.

"Hewan ini cukup langka," kata peneliti, Ranil Nanayakkara di Mail Online. Pada umumnya, tarantula hidup di pepohonan. Namun deforestasi atau penembangan hutan telah merusak habitat mereka. "Akhirnya tarantula itu masuk ke bangunan tua."

Tarantula ini memiliki tanda khas berwarna kuning pada pergelangan kaki, serta garis merah muda di sekitar perut. Tarantula ini dinamakan Poecilotheria rajaei karena memiliki hubungan dengan laba-laba terbesar di dunia, yang ada di Amerika Selatan. "Laba-laba raksasa itu dijuluki Goliath bird-eater."

Cool! Inilah Pensil 3 Dimensi 3Doodler

Rabu, 03 April 2013

Guys, ini dia puplen 3 Dimensi yang mampu menulis dalam 3 Dimensi dengan warna-warna menarik. Tak perlu komputer atau software untuk membuat gambar 3 Dimensi, kini dengan pensil 3Doodler kita dapat menggambar apapun dalam 3D.

Pensil ini dapat dibeli dengan cara pre order dari websitenya langsung di www.the3doodler.com. Sangat menarik dan tentu saja membantu siswa bahakan orang dewasa dalam menggambar lebih real dan jauh lebih menarik. Pensil ini juga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang interaktif.
Seperti yang diungkapkan oleh - Peter Dilworth, Co-Founder:
Kami ingin merancang sebuah perangkat cetak 3D yang dapat digunakan dalam beberapa menit, tanpa perlu pengetahuan software, teknis atau komputer. Kami juga ingin produk ini menjadi terjangkau serta menyenangkan, sehingga siapa pun bisa 3Doodle!

Pensil ini memang tidak sekecil pensil biasanya, nampak lebih besar dan dengan beberapa perangkat lainnya seperti gambar di bawah ini:

Pensil 3D
Pensil 3Doodler
Pensil 3 dimensi
Perangkat Pensil 3Doodler

Berikut beberapa hasil gambar menggunakan pensil 3Doodler


gambar 3Doodler

pensil 3D

Tertarik? Silahkan preorder langsung diwebsitenya. Luar biasa, kapan yah kita bisa membuat hal seperti itu, yuk kita tetep semangat untuk belajar dan mencoba berkarya.
 
 
Sumber Referensi : gomuda.com

Ditemukan Virus Baru, Lebih Mematikan dari SARS

Coronavirus
Coronavirus (dailymail.co.uk)
Tim peneliti memperingatkan adanya virus baru yang berpotensi lebih mematikan dari virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

SARS, sejenis penyakit pneumonia, pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. Sekitar 10 persen penderita SARS di dunia dilaporkan meninggal.
Sejauh ini, World Health Organisation (WHO) mengumumkan sudah ada 11 orang yang meninggal akibat terinfeksi virus baru yang konon lebih mematikan ini.

Virus yang bernama Coronavirus ini pertama kali diindentifikasi di kawasan Timur Tengah, enam bulan lalu. Bahayanya, virus ini menyerang sistem pernafasan manusia.

Penelitian terbaru mengungkapkan, Coronavirus bisa merusak organ-organ di dalam tubuh dan membunuh sel-selnya dengan sangat cepat.

Menurut Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi, virus ini bisa bermutasi dengan cepat dan sangat mungkin dapat menyebabkan pandemik (penyakit epidemik yang tersebar luas) lebih mematikan.

"Coronavirus bisa menjadi lebih ganas dari SARS. Ia akan masuk dan menginfeksi sel manusia, serta membunuh sel-sel itu dengan cepat," kata Yuen Kwok-yung, dilansir Dailymail, 2 April 2013.
Dari Kelelawar
Sejak awal ditemukan pada enam bulan lalu, tercatat saat ini sudah ada 17 kasus. Sebagian besar kasus itu terjadi di kawasan Timur Tengah. Pekan ini saja, seorang pria, 73 tahun, di Uni Emirat Arab dilaporkan meninggal akibat terserang Coronavirus.
Sementara di Eropa, nyawa seorang pria warga negara Inggris pun melayang akibat terinfeksi virus ini sebuah RS di Inggris. Berdasarkan rekam jejak perjalanannya, pria ini sempat melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Pakistan.
Para dokter yang pernah menangani pasien terinfeksi Coronavirus mengatakan, virus ini dapat menyebar dengan cepat di dalam tubuh.
Dalam waktu 48 jam, orang yang terinfeksi akan mengalami kesulitan bernafas, demam, batuk, dan radang paru-paru. Selain itu, Coronavirus juga bisa menyerang ginjal.
WHO pun menyatakan, agar pemerintah di setiap negara harus memperhatikan jika ada pasien yang mengalami infeksi pernafasan berat. Terutama pada penyakit-penyakit yang tidak biasa terjadi.
Sampai saat ini para peneliti belum mengetahui asal-usul dari Coronavirus, namun para ahli menduga kuat virus itu berasal dari kelelawar.

Ilmuwan Membuat Pasukan Robot Terbang Untuk Misi Penyelamatan

Selasa, 02 April 2013

Kini Memang jamannya Robot, terbukti inovasi dibidang robot tak hentinya-hentinya muncul dengan berbagai ragam. Dan kini yang terbaru adalah ilmuwan mengembangkan segerombolan Robot yang bisa terbang dan dibuat untuk misi penyelamatan.
Robot terbang Ilmuwan Membuat Pasukan Robot Terbang Untuk Misi Penyelamatan

Robot ini bergerak dengan mangandalkan baling-baling dan mereka terbang secara berkelompok di udara seperti kawanan lebah. Walaupun terlihat ngeri, tapi robot ini akan sangat berguna sekali untuk misi penyelamatan dan juga untuk bidang industri. Robot ini dikembangkan oleh seseorang bernama Jan Carlo Barca yang merupakan salah satu anggota Monash Swarm Robotics Laboratory di Melbourne.

  Segerombolan robot yang dikembangkan Jan Carlo ini berjumlah 8 unit dan semuanya nanti dapat berkoordinasi antara satu dengan yang lain sebagai tim penyelamat atau tim pencari.
Tujuan utama dari pengembangan robot ini ialah untuk pencarian sumber daya alam, eksplorasi serta pemetaan lingkungan. Kemampuan melayang di udara yang dimiliki robot ini bisa dimanfaatkan untuk patroli perbatasan, pengawasan dan juga pekerjaan konstruksi.
Selain itu ide yang diusung Jan carlo Barca ini adalah mengembangkan alat yang akan memungkinkan pasukan robot bergerak di tanah dan di udara. Robot ini juga bisa berkomunikasi antara satu dengan yang lain melalui pengawasan satu orang dilokasi tertentu.

Ini Konsep Unik Pesawat Ruang Angkasa ala Swiss

Desain pesawat ulang alik mini yang dilepas dari Airbus A300
Desain pesawat ulang alik mini yang dilepas dari Airbus A300 (aviationweek.com)
Bicara misi luar angkasa, Switzerland akan memasuki babak baru. Sebuah perusahaan di Swiss berencana untuk menerbangkan pesawat tak berawak ke luar angkasa dengan cara yang berbeda.

Perusahaan bernama Swiss Space System (S3) itu akan menggabungkan desain NASA yang digunakan selama beberapa dekade ini dalam peluncuran satelit mungil ke orbit dengan menggunakan pesawat penumpang sebagai titik lepas landasnya.

S3 akan melepas muatan berukuran mungil melalui Airbus A300 yang diterbangkan dengan pesawat tanpa awak yang juga berukuran mini, dan bersayap.

Dengan menggunakan Airbus A300 yang relatif murah dan umum sebagai tahap awal peluncuran, S3 meniru Orbital Systems, yang selama ini memakai Lockheed L1011 sebagai landas pacunya untuk melepas lebih dari 40 roket Pegasus.

Tapi, tidak seperti Pegasus yang ditempel di perut pesawat bekas, S3 akan membawa satelit di punggung A300, seperti pesawat 747 milik NASA yang membawa pengorbit ruang angkasa.

Untuk mewujudkan desain ini, S3 mengaku telah merangkul sejumlah investor dan sponsor, yang dirahasiakan identitasnya. Namun, desain baru pesawat ini dijadwalkan meluncur pertama kali pada tahun 2017 mendatang.

Perusahaan akan menggunakan salah satu bandara di Payerne, Switzerland, sebagai landasan utama untuk melepas Airbus A300 ke angkasa. Kebetulan, Payerne adalah "rumah" bagi Solar Impulse, yang akan menggelontorkan pesawat berbasis panel surya ke sejumlah maskapai Amerika Serikat pada musim ini.

Pada proses peluncurannya, pertama-tama Airbus A300 akan membawa pesawat ruang angkasa mini pada ketinggian 33.000 kaki (10 km), dan melepaskannya ke luar angkasa dengan bantuan roket hingga mencapai ketinggian 262.000 kaki (80 km).


Roket berikutnya akan menghempaskan pesawat mini seberat 250 kilogram ke lintasan orbit, sekaligus menjadi destinasi terakhir, pada ketinggian 420 mil (700 km).

Pesawat Airbus A300 lantas akan kembali mendarat dan bersiap-siap untuk mengantarkan muatan berikutnya ke luar angkasa.

Ditemukan, Unsur Kunci Kehidupan di Mars

Robot penjelajah Mars, Curiosity sedang mengambil sampel tanah Mars
Robot penjelajah Mars, Curiosity sedang mengambil sampel tanah Mars (NASA)
Penjelajahan tanda-tanda kehidupan Planet Mars menunjukkan pencapaian baru. Ilmuwan mengatakan, robot penjelajah Mars, Curiosity, kemungkinan telah mengumpulkan bukti adanya unsur perchlorate pada Rocknest, sebidang pasir di situs pendaratan kawah Gale, Planet Mars.

Perchlorate merupakan jenis garam yang berasal dari asam perklorat (HClO4). Materi ini berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme potensial di Mars.

Perchlorate juga merupakan penanda sensitif iklim masa lalu dan dapat menyebabkan pembentukan air asin cair saat ini di Mars.

Curiosity Mendeteksi

Kemungkinan deteksi perchlorate di situs kawah Gale ini ditemukan oleh Doug Archer, seorang ilmuwan Astromaterials Research and Exploration Science Directorate of Johnson Space Center NASA di Houston.

Archer memfokuskan penelitian pada kelayakan huni berbagai lingkungan Mars dari waktu ke waktu. Dia menunjuk instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) yang baru-baru ini meneliti empat sampel dari Rocknest, Mars.

"Ketika kami memanaskan (sampel), kami melihat peluncuran oksigen yang besar, pada saat yang sama kami melihat pelepasan dari hidrokarbon diklorinasi," kata Archer, seperti dilansir Space, 2 April 2013.

Dengan demikian, semakin kuat dugaan adanya garam perchlorate di tanah Rocknest itu.

Layak Huni

Sebelumnya, temuan unsur pendukung kehidupan sudah pernah ditemukan oleh pesawat NASA. Perchlorate, pertama kali diidentifikasi di Mars oleh Laboratorium Kimia Basah pada pendaratan penjelah NASA, Phoenix, pada tahun 2008.

Temuan ini diperkuat oleh pelepasan oksigen yang diamati oleh instrumen Thermal and Evolved Gas Analyzer sepanjang analisis sampel tanah yang mirip dengan oksigen, yang dilepaskan dari sampel Rocknest.

Archer melanjutkan, pada pendaratan robot lain, Viking, di tahun 1976 juga mengukur ciri khas perchlorate, dalam bentuk hidrokarbon diklorinasi. "Jika Anda melihat pengukuran ini di semua tempat pendaratan, klorin relatif konsisten dalam tanah Mars," katanya.

"Saya tidak mengatakan bahwa semua klorin di Mars adalah dalam bentuk perchlorate. Namun, ada kemungkinan garam klorat lain juga," kata Archer.
Ia meyakini, setidaknya dari beberapa klorin itu hadir sebagai perchlorate.
Dia mengatakan, kehadiran perchlorate penting untuk iklim, kelayakan huni. "Kita mengetahui mikroba di Bumi benar-benar menggunakan perchlorate sebagai sumber energi," kata Archer.

Deteksi Serangan Jantung dengan Chip

Minggu, 31 Maret 2013

Chip akan mengenali serangan jantung  3-4 jam sebelumnya.
Chip akan mengenali serangan jantung 3-4 jam sebelumnya.  

Ilmuwan mengembangkan sebuah perangkat tes darah super kecil, chip dengan panjang 1,4 centimeter, yang diletakkan di dalam kulit manusia dan dapat mengirimkan hasil rekam melalui ponsel pintar atau tablet secara nirkabel.

Perangkat yang disebut sistem IronIC ini dapat mendeteksi serangan jantung beberapa jam lebih dini. Prinsip kerja pemantauannya memanfaatkan molekul yang terkait dengan otot jantung.

"Ada sebuah molekul yang disebut troponin, yang dilepaskan oleh otot jantung tiga atau empat jam sebelum datangnya serangan jantung, ketika otot jantung mulai rusak," tulis Sandro Carrara, salah satu pemimpin tim di Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne (EPFL), dilansir The Verge, 20 Maret 2013 melalui sebuah e-mail.

"Jadi, sistem kami dapat mendeteksi molekul tiga atau empat jam sebelum serangan fatal terjadi," tambahnya.

Laman Cnet menambahkan, perangkat ini didukung oleh lima sensor yang juga dapat menganalisa lima protein dan asam organik secara bersamaan.

Chip hanya berisi komponen pemancar radio. Selanjutnya, pemancar mengirimkan informasi melalui gelombang radio melalui baterai yang berupa potongan kecil. Chip ini mengandalkan konektivitas Bluetooth, yang pada gilirannya memancarkan data ke aplikasi mobile maupun ke dokter.

Chip sebesar 1,4 cm yang mampu mendeteksi serangan kanker. (TheVerge)

Sebelumnya, Carrara bersama sejumlah kolega telah menguji prototipe ini pada tikus untuk mendeteksi lima zat darah yang berbeda. Sejauh ini, hasilnya sama dengan keandalan tes darah tradisional, yang melibatkan gambar darah dari pasien lalu menganalisanya dengan peralatan laboratorium yang terpisah.

Guna menangkap informasi tentang darah pasien, termasuk informasi glukosa dan tingkat laktat, masing-masing dari lima sensor chip dilapisi dengan enzim, membuat batasan apa saja yang dapat diuji.

"Tetapi, enzim memiliki umur yang terbatas, dan kita harus desain mereka untuk bertahan selama mungkin," jelas Prof Giovanni De Micheli, peneliti di laboratorium yang sama. Saat ini, enzim terakhir dapat bertahan selama enam pekan.

Para peneliti berencana untuk mempresentasikan hasil temuan mereka di konferensi Design, Automate and Test Europe besok.

Anda tertarik menggunakannya? Anda harus menunggu setidaknya empat tahun lagi sebelum perangkat ini dilepas secara komersil.

Jenis Flu Baru Tewaskan Dua Orang di China

Virus H5N1, yang populer disebut flu burung
Virus H5N1, yang populer disebut flu burung (Dok. Kementerian Kesehatan AS)

Dua warga Shanghai meninggal dunia setelah diketahui terjangkit sejenis virus flu burung, H7N9. Ini merupakan kasus pertama yang menimpa manusia hingga meninggal akibat virus tersebut.

Dilansir Washington Post, Minggu 31 Maret 2013, pihak berwenang China mengatakan, penyebab kedua orang itu terinfeksi masih belum jelas. Namun, tidak ada bukti ada penyebaran virus antarmanusia.

"Korban ketiga, seorang wanita di dekat Provinsi Anhui juga diketahui terjangkit virus flu burung H7N9, kini dalam kondisi kritis," tulis Komisi Nasional Kesehatan dan Perencanaan Keluarga China dalam laporan resminya.

Tidak ada tanda-tanda bahwa ketiganya saling menularkan penyakit tersebut. "Dan, kami tidak menemukan infeksi pada 88 orang yang sering berinteraksi dekat dengan ketiga korban sehari-hari," ujar petugas kesehatan setempat.

Flu burung H7N9 mengandung virus patogenik rendah yang tidak mudah menular ke manusia. Sebagian besar kasus kematian oleh flu burung disebabkan oleh virus H5N1, yang sempat "menghantui" populasi Asia sejak pada 2003.

Menurut rekam jejak kesehatan, salah satu warga Shanghai yang menjadi korban meninggal berusia 87 tahun, menderita sakit sejak 19 Februari dan menghembuskan napas terakhir pada 27 Februari.

Sementara itu, korban lainnya berumur 27 tahun, yang terjangkit dari 27 Februari dan meninggal pada 4 Maret silam. "Sementara itu, korban wanita, warga kota Chuzhou, sakit sejak 9 Maret dan hingga kini masih dalam perawatan," tutur petugas kesehatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada Sabtu telah mengonfirmasi bahwa ketiga kasus tadi adalah H7N9. WHO, badan kesehatan PBB, telah diberitahu mengenai temuan ini.

Meteorit Hijau, Batu Pertama dari Merkurius?

Meteorit hijau yang diduga berasal dari Merkurius
Meteorit hijau yang diduga berasal dari Merkurius (mshcdn.com)
Sejumlah ilmuwan telah menemukan meteor yang diduga kuat sebagai meteor pertama dari Merkurius.

Batu angkasa yang berwarna hijau, ditemukan di Maroko tahun lalu, sangat mungkin merupakan "tamu" pertama dari planet paling dalam di Tata Surya, Merkurius.

Fox News melansir, Minggu 30 Maret 2013, seorang ahli meteor Anthony Irving membeberkan penemuan barunya itu di konferensi tahunan Lunar and Planetary Science Conference di Woodlands, Texas, AS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa batu angkasa yang dinamai NWA 7325 itu diduga kuat berasal dari Merkurius, bukan asteroid dari Mars.

Sejatinya, NWA 7325 adalah kumpulan dari 35 contoh meteorit yang ditemukan di Maroko pada 2012. Irving dan timnya menduga batu ini tergolong purba, berusia sekitar 4,56 miliar tahun.

"Ini bisa jadi contoh batu dari Merkurius, atau mungkin planet yang lebih kecil, namun mirip Merkurius," ujar Irving.
Dia menuturkan, tubrukan besar menyebabkan NWA 7325 keluar dari Merkurius menuju Bumi.
Irving adalah seorang profesor ilmu Bumi dan Angkasa di University of Washington, dan telah bertahun-tahun mempelajari tentang batu bintang.

"Namun, meteor NWA 7325 berbeda. Tidak seperti batu-batu bintang lainnya yang pernah ditemukan di Bumi," ucapnya kepada Space.

Bukan dari Mars

Lebih lanjut, dia mengatakan, meteor dari Mars biasanya membawa sisa material semacam atmosfer dari planet Mars, yang membuatnya gampang dibedakan dari batu-batu lain.
Batu angkasa dari Vesta, salah satu asteroid terbesar di Tata Surya, secara kimia juga mudah dibedakan. Tapi, NWA 7325 tidak menyerupai batu angkasa mana pun yang telah ditemukan oleh para ilmuwan selama ini.

Irving berasumsi, meteor itu dibuat dan akhirnya dikeluarkan dari sebuah planet atau dari badan lainnya yang di beberapa titik permukaannya pernah mengalir magma. Dia mengatakan, sejumlah bukti menunjukkan bahwa batu itu dapat terbentuk sebagai "sampah" dari magma itu.

"NWA 7325 mempunyai daya magnet yang rendah dibandingkan batu lain yang ditemukan," ujar Irving. Data yang dikirim oleh pesawat NASA, yang mengorbit di sekitar Merkurius menunjukkan planet itu mempunyai daya magnet yang juga rendah, mirip dengan NWA 7325.

Hasil pengamatan dari pesawat NASA itu pun memberi Irving data lain untuk mendukung hipotesisnya. Para ilmuwan yang telah akrab dengan geologis Merkurius dan komposisi kimianya berpikir bahwa permukaan planet ini minim mengandung besi.
NWA 7325 pun demikian, membuat dugaan bahwa dari mana pun batu itu datang, asalnya dari objek yang mirip Merkurius

Perang Yang menciptakan Penemuan Inovatif berguna

Sabtu, 23 Maret 2013

Memang perang menimbulkan buah simalakama berikut adalah perang yang menciptakan penemuan inovatif dan berguna. Beberapa penemuan dan inovasi muncul dari perang antara Union dan Konfederasi. Konflik yang menewaskan lebih dari 620.000 orang atau sekitar 2 persen dari penduduk AS. Di saat itu juga merupakan waktu kreativitas industri yang besar. Sebuah rekor 5.000 paten dicatat pada tahun 1864, dan tidak semuanya terkait dengan perang. Kita simak perang yang menciptakan penemuan inovatif.

Uang Kertas
Perang Saudara mengubah sistem perbankan AS. Uang kertas menjadi alat pembayaran yang sah untuk pertama kalinya dan "greenbacks" (dinamai anti-pemalsuan tinta hijau digunakan di bagian belakang dari notes) yang dikeluarkan oleh pemerintah federal, mengganti kertas catatan yang diterbitkan oleh bank-bank lokal di seluruh negeri. Catatan-catatan lokal tidak selalu dihormati di berbagai daerah, catatan bank yang diterbitkan hanya menerima 90 persen dari nilai nominal. Catatan baru didukung oleh pemerintah federal. Bahkan, beberapa tentara Konfederasi dituntut untuk dibayar dengan greenbacks Union.


UnikBaca.Blogspot.com

Makanan Kaleng
Selama perang, makanan disiapkan dan dimakan secara lokal. Gail Borden, mematenkan susu kental pada 1854 dan ketika perang dimulai dia menjual kopi Angkatan Laut yang terkondensasi sari. Pada 1862, puluhan ribu tentara sudah mulai makan makanan kalengan nya, biskuit daging, kopi kental dan susu kental. Pengusaha seperti Van Camp, Armour dan Swift memberikan nama pada kacang kalengan tunggal dan daging. Ketersediaan baru dari makanan kaleng membuat tentara serasa dirumah dan mencakup hal-hal seperti kue lobster, blueberry, kornet dan jahe. Makanan kaleng baru di industri, kemudian diizinkan untuk kolonisasi Australia dan Argentina, di mana pendatang bisa membawa makanan sehat untuk memulai kehidupan baru mereka.

UnikBaca.Blogspot.com


Jam Saku
Selama perang, Timepieces portabel adalah barang mewah. Perusahaan Waltham Watch di Massachusetts menemukan cara untuk membuat diskon untuk arloji saku mereka, yang membuat jam terjangkau pada waktu itu. Terobosan manufaktur bertepatan dengan dimulainya perang, dan tentara mulai membawa jam tangan ke dalam pertempuran. Di salah satu sisinya bisa dibuat ukiran yang dapat mengingatkan orang-orang tercinta di rumah. Dan juga memungkinkan mereka untuk mengikuti jadwal teratur kehidupan kamp.

UnikBaca.Blogspot.com


Mesin Jahit
Pengembangan mesin jahit diperbolehkan untuk ekspansi besar dalam segala hal dari tenda pelindung untuk seragam militer dan selimut. Hal ini juga menyebabkan kain dilapisi tenda terpal kanvas dan karet. Perangkat ini portabel dan sering dibawa oleh resimen infanteri pada kampanye.

UnikBaca.Blogspot.com


Standar Ukuran
Jika Anda ingin sepasang sepatu baru, kemungkinan Anda akan berkunjung ke tukang sepatu lokal Anda. Tetapi sebagai tentara mungkin itu adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Untuk pertama kalinya, ukuran sepatu standar ditetapkan, bersama dengan ukuran untuk seragam.

UnikBaca.Blogspot.com


Persenjataan
Revolver enam-peluru diciptakan dan dikeluarkan untuk petugas. Juga senapan dan karaben bisa menghasilkan beberapa kali tembakan sebelum mengisi ulang.

UnikBaca.Blogspot.com


Telegraph
E-mail dari abad ke-19 adalah alat utama baik bagi militer maupun pers. Penemuan Samuel Morse telah membuat dampak di tahun-tahun sebelum perang, dengan 50.000 mil dari kawat telegraf digantung pada tahun 1860. 15.000 mil lain ditambahkan oleh Tentara Union dan Presiden Lincoln menggunakan telegraf untuk mendapatkan info real-time dari jendral. Pada bulan Oktober 1861, telegraf membentang dari pantai ke pantai, hingga menghilangkan layanan Pony Express. Selama perang, hak patennya dictat untuk meningkatkan jarak dan kekuatan telegraf Morse asli.

UnikBaca.Blogspot.com

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sky Dunia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger