(Foto: Newyorker)
Dilansir Nytimes, Senin (18/2/2013), ilmuwan percaya bahwa batu luar angkasa yang memasuki atmosfer pada Jumat dan meledak ialah yang terbesar, sejak peristiwa di lebih dari satu abad lalu. NASA mengatakan bahwa meteor Rusia ini bisa "menyerang" Bumi setiap seratus tahun sekali.
Gelombang kejut yang dihasilkan meteor ini, dikatakan ilmuwan NASA sebagai ledakan fragmen meteor dan gelombang tekanan dari melambatnya laju meteor. Seperti gelombang berfrekuensi rendah yang dinamakan infrasonik, gelombang jenis ini bisa dideteksi oleh sensor nuklir pada era perang dingin di Samudera Pasifik atau Alaska.
Gelombang ini bisa menghempaskan objek atau bangungan dan bisa menjadi lebih kuat di area tertentu. Gelombang ini juga dapat beresonansi terhadap kaca. Sehingga, botol atau kaca dapat pecah di tempat walaupun benda itu berada di dalam ruangan atau dapur.
"Sebuah gelombang kejut seperti bola," kata Aleksandr Y. Dudorov dari Chelyabinsk State University. Ia menjelaskan, bila diumpamakan, gelombang ini seperti melempar bola ke dalam ruangan dan itu akan memantul dari satu dinding ke dinding yang lain.
Rusia diketahui telah mengerahkan 24 ribu petugas darurat untuk memeriksa jalan, rel kereta api, rumah sakit, pabrik serta fasilitas militer. Sebagian besar tempat umum ini rusak, termasuk 122 situs yang diidentifikasi sebagai kawasaan terpenting, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir, bendungan, pabrik kimia serta situs peluncuran luar angkasa bernama Strela.
Sumber Referensi : Okezone
0 Comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !